3:00 pagi. Satu jam lepas habis berbual dengan seorang teman yang jauh. Yang katanya akan datang seminggu lagi. Hati ada pitter patter, cuma saya tak beritahu dia. Mata saya berkedip-kedip memandang siling dan lampu. Kemudian saya bangun, memandang katil kosong. Ada sikat di hujung katil, mainan saya sebelum berusaha tidur tadi.
Saya kembali ke bilik mandi; gosok gigi, cuci muka, basuh kaki dan alirkan air sejuk ke tengkuk sekali lagi. Dan kemudian memandang katil kosong dan sikat. Saya duduk dibirai katil, menghadap tingkap. Dari aras ketinggian enam tingkat ini saya cuma nampak beberapa bangunan tinggi dan langit lepas yang gelap. Compaq saya jadi teman sementara waktu. Saya tekan-tekan key board mencari arah cerita.
Teringat cerita teman tadi; tentang anak saudaranya dan cerita 'Perkataan Cinta', tentang bola sepak, abang Gerrard dan tentang menjaga bayi. Sungguh saya senang bercerita dengan dia. Hati saya ada pitter patter, cuma saya tak beritahu dia. Saya kunjungi laman teman yang tak berpenghuni - rumah adik dan rumah kakak - sambil saya mencari arah cerita yang saya tak ketemui.
Akhirnya cuma ada satu moral. Buat saya terutamanya. Kan orang kata tanam padi tumbuhnya lalang, jadi kalau padi tak ditanam macam mana? Lalang akan tetap tumbuh bukan? Jadi bukankah lebih baik ditanam padi sebelum tumbuhnya lalang? Maksudnya berusaha dulu sebelum sesuatu yang buruk berlaku. Kalau yang baik sudah diusahakan, tapi tetap juga jadi yang buruk kan sekurang-kurangnya kita sudah berusaha. Kan?
Itulah moralnya; diantara teman saya tadi, katil kosong, langit gelap, bola sepak, padi dan lalang, pitter patter dan arah cerita yang tak ditemui. Saya bingung.
No comments:
Post a Comment